![]() |
Setelah naik kereta dari stasiun Kota, kami sampai di Pasar Apung. Pasar Apung ini masih merupakan bagian dari Museum Angkut. Namun kita dapat hanya mampir ke Pasar Apung tanpa masuk ke Museum Angkut. Mengapa? Karena walaupun masih berada di lingkungan Museum Angkut, posisi Pasar Apung ini terletak berseberangan dengan pintu masuk Museum. Jadi kalau hanya mau makan ke Pasar Apung tanpa harus membayar tiket masuk Museum pun bisa saja.
![]() |
Pasar Apung pada senja hari |
Format tempat ini ya seperti pasar yang ada danau protesis di tengah-tengah. Ada yang jual kuliner, cindera mata, baju, dan sebagainya. Rata-rata loka makannya nir terdapat bangku. Dan terdapat beberapa penjual yang menjual kuliner dari pada perahu yg berada di danau. Tetapi uniknya adalah pembagian daerah dari pulau-pulau pada Indonesia.
![]() |
Isi Pasar Apung, sampai loka buat narsis pun difasilitasi. |
Ada kuliner apa saja sih pada sini? Berdasarkan petunjuk yg ada pada dekat situ, pada Pasar Apung ini terdapat resto Cheng Ho, nasi buk Madura, sego thiwul, botok, soto betawi, bakso, memahami lontong, tahu telur, pempek, siomay, batagor, roti bakar, jagung serut, lumpia, kue leker, serabi solo, jajanan pasar baik kukus ataupun goreng, pangsit ayam, pawon kentang, dan minuman. Belum lagi perahu yg terapung di dekat situ menjual makanan-makanan yg menarik. Hm....Nasi buk Madura, sego thiwul, botok, bakso malang terdengar menarik bagi saya. Tetapi berhubung kami sudah lapar, kami segera mencari makanan yang paling dekat. Kapal di dekat kami begitu menarik hati, sehingga kami tetapkan buat makan pada loka itu. Kapal ini merupakan kapal Ceng Ho. Kami memasuki kapal tersebut.
![]() |
Pose anak-anak kelaparan |
Makanan apa sih yang dijual di sini? Sesuai namanya dan tempat dimana Ceng Ho terkenal, makanan yang dijual adalah chinese food dan makanan gaya Jawa. Setelah memesan makanan, tak lama kemudian datanglah pesanan kami. Kami memesan menu individual dan juga beberapa lauk tambahan. Salah satunya adalah jamur crispy. Rasa makanan sih buat kami biasa saja, tetapi jamur crispy-nya enak (walau lebih enak jamur crispy buatan bu Liz, pemilik Cemara homestay). Setelah makan kami pun berkeliling sebentar untuk mencari lumpia titipan oma dan tahu petis kesukaan oma.
![]() |
Pemandangan danau buatan & lampu-lampunya |
Kami mengelilingi pulau-pulau yang ada sambil melihat-lihat. Ternyata ada jua Museum Topeng. Selain itu terdapat bahtera yg dapat dinaiki buat berkeliling pada danau protesis yg terdapat. Hanya saja aku jadi waswas buat naik waktu melihat perahu oleng ke kanan dan kiri. Lain kali saja deh naiknya, jikalau masih sore. Lagipula kasihan oma, takutnya jam segini belum makan(hal yang salah ternyata, secara oma kan preman Jawa, bisa kelayapan sendiri buat cari makan).
Akhirnya kami menemukan titipan oma di salah satu warung di area Jawa. Untuk pembayaran, mereka menggunakan kartu yang sudah di top-up terlebih dahulu. Jika ada sisa maka nilai uang yang tercatat pada kartu akan dikembalikan. Selesai membeli lumpia, kami segera membeli tahu petis di perahu yang berada di danau.
Pasar Apung dan Museum Angkut mempunyai jam operasional yang sama. Dan mendekati tutupnya pasar ini, mereka memutar laser show yang dipantulkan ke dinding, seperti cerita singkat. Anak-anak berhenti sebentar sambil melihat sementara saya mengirim whatsapp message ke taksi citra untuk minta dijemput.
![]() |
Laser show mendekati jam penutupan |
Tak lama kemudian taksi yang kami nantikan datang. Waktunya kami kembali ke guesthouse untuk mengisi energi kami menjelajah kebun binatang esok hari.
![]() |
Runway 27 berdasarkan depan area parkiran. |
Pasar Apung Nusantara
Website:www.museumangkut.com
Alamat: Jl. Terusan Sultan Agung No. Dua Batu, Jawa Timur
Telp: 0341-595007
Jam operasional: 12.00 - 20.00
HTM: gratis
![]() |
Suasana Pasar Apung di sore dan malam hari. Lain kali mampir ke sini lagi ah... |
sumber foto: nnoart.com Next: Batu Secret Zoo, Kebun Binatang Terbaik di Indonesia
No comments:
Post a Comment