Bermain di Seoul Children Museum 서울상상나라

Kali ini saya mau cerita tentang liburan kami tahun lalu.By the grace of God, kami dapat kesempatan untuk jalan-jalan ke luar negeri. Dan karena kami homeschooling, kami bisa dapat tiket murah dan pergi jalan-jalan saat anak-anak lain masih sekolah atau sedang ujian tepatnya. Biasanya dalam setiap jalan-jalan kami, kami selalu mencari tempat wisata edukasi, khususnya musium. Mengapa? Karena musium di luar negeri itu bagus dan terawat. Bahkan ada yang gratis loh. Jadi, kami dengan semangat memasukkan musium ke dalam jadwal kami.

Kali ini kami transit ke Seoul, negeri ginseng. Hanya dua hari sih, jadi dimanfaatkan untuk mengunjungi tempat-tempat yang bagus. Dan karena keterbatasan waktu, sayasearching dulu tempat-tempat yang menarik dan cara ke sananya. Kan kalau nyasar rada susah untuk bertanya, dan tidak mungkin juga ketemu si profesor alien alias Do Ming Jun oppa. Hasilnya adalah di hari pertama, kami akan mengunjungiSeoul Children Museum. Yang semangat ke sana adalah mamanya, secara anak-anak belum tahu kita mau kemana.

SeoulChildrenMuseum (서울상상나라) terletak di Children's GrandPark . Children's GrandPark  merupakan taman yang besar dan semua ada di situ. Maksudnya? Dalam satu area ini, yang besar banget, ada taman bermain, kebun binatang, taman edukasi, dan musium. Dan bahagianya saudara-saudara, untuk masuk ke taman ini, tidak dipungut biaya alias gratis. Tetapi untuk menggunakan mainan-mainannya, ada beberapa mainan yang tidak gratis. Rasanya jika waktu memungkinkan, ingin rasanya mengunjungi semuanya. Tetapi karena keterbatasan waktu dan takut oma kelelahan, kami memutuskan hanya mengunjungi musiumnya.

Children's Grand Park

Untuk mencapai tempat ini, kami menggunakan metro subway. Metro subway di Seoul sangat kompleks tetapi begitu tahu triknya akan sangatuser friendly, diluar tangga, tangga dan tangganya (kata teman saya, Korea dijuluki negeri 1000 tangga). Karena kami ingin langsung ke musium, kami naik metro menuju Children's Grand Park station (berdedikasi sekali orang-orang Korea akan fasilitas untuk anak, sampai nama stasiunnya pun ada, padahal dekat situ ada Sejong University) dan mengambilexit 1. Dengankedinginansemangat kami berjalan ke musium tersebut, melewati kolam yang penuh dengan rontokan daun (mungkin akan indah saat musim semi). Dan sampailah kami di depan musium ini, dan disambut oleh pink dino.

Berfoto dulu dengan pink dino di depan Seoul Children Museum
Dad and girls

Seoul Children Museum terdiri dari empat lantai, yaitu B1, 1F, 2F dan 3F. Saat kita masuk ke dalam musium ini, kita langsung berada di lantai 1. Berdasarkan hasil googling, kami baca bahwa di dalam musium ini hanya ada kafe kecil, untuk ngopi dan makan kue doang, dan kafe tersebut tidak menjual makanan. Mereka menyarankan agar anak-anak yang datang membawa bekal sendiri dan mereka menyediakan ruangan di lantai 3 yang dapat digunakan untuk makan siang. Maka kami pun berencana untuk membeli makanan dari CU (Family Mart di Indonesia) terdekat. Setelah kami membayar tiket masuk musium, kami mendapatkan cap yang tidak terlihat sama sekali, tetapi saat disenter oleh mereka, maka cap itu akan terlihat. Kakak dan adik senang sekali mendapat cap tersebut. Fungsi dari cap ini adalah asal kita punya cap tersebut, kita dapat keluar masuk dengan bebas.

Denah tiap lantai

Lantai B1 bertemakan full of experiences . Di sini terdapat beberapa bagian yang dapat dikunjungi, yaituBeyond Sensory Play, Atelier, Cooking Workshop, Toddler workshop,danPerformance Workshop. DiBeyond sensory play, anak belajar tentang fungsi panca indra dan apa yang dirasakan jika salah satu panca indranya tidak berfungsi. Bagusnya dari bagian ini, anak akan belajar menghargai setiap bagian tubuhnya dan belajar menghargai orang-orang yang tidak lengkap atau cacat. Lalu ada berbagai workshop yang dapat dikunjungi. Sayangnya saat datang, sedang adamaintenancedi lantai B1 sehingga kami tidak dapat melihat isi dari masing-masing workshop. Dan berdasarkan hasil review yang sudah dibaca, maka kami mulai dari lantai 3, dengan pertimbangan group sekolah yang datang pasti akan mulai dari lantai 1 terlebih dahulu.

Lantai 3 atau 3F bertemakan full of fun . Dan memang, di lantai ini paling seru. Area dibagi menjadi dua bagian, yaituScience Play, Culture Play. Oya, ada juga ruangan-ruangan yang disediakan untuk makan.Science play merupakan bagian anak-anak belajarsciencedengan bermain.Ada yang memanfaatkan tekanan angin untuk membuat bola tidak jatuh ke bawah (float the balls). Lalu ada mainan yang berhubungan dengan air (disediakan rompi dengan berbagai ukuran juga kok moms).Ada juga mainan yang memasukkan bola dan bola akan jalan ke atas menuju saluran yang berliku-liku dan keluar lagi di dalam kotak untuk bola.Ada sepeda yang kalau digenjot akan membuat butir-butir sterofoam berterbangan. Semakin cepat genjotannya atau semakin sering anak-anak meloncat di mini trampolin, maka semakin banyak butir-butir sterofoam yang berterbangan. Si kakak dan adik sibuk bermain ini dan itu. Di areaculture play, anak-anak belajar mengenal berbagai negara melalui kostum yang ada, mata uang, dan ciri khas negara-negara tertentu melalui permainan puzzle. Sayangnya anak-anak tidak tertarik untuk mencoba baju-baju berbagai negara, padahal mamanya kepengen banget melihat anak-anak pakai hanbok,kan lucu (tapi akhirnya kesampaian juga saat ditourist center). Di sini mereka belajar juga bagaimana membangun rumah, menggunakancraneuntuk memindahkan bata-bata, dan melakukan permainan peran menjadibuilder. Karena tiba-tiba lantai itu dipenuhi oleh group sekolah, maka otomatis mereka yang diprioritaskan untuk mengoperasikancrane tersebut. Demi efisiensi waktu, kami pindah ke lantai 2.

Lantai 2 atau 2F bertemakan full of stories . Dari kata-katanya sudah jelas bahwa lantai ini merupakan lantai di mana anak-anak mengeksplorasi cerita, baik lewat buku, maupun alat gerak.Ada bagianStory Play, Imagination Play, Toddler Playground,danBook Lounge. Yang pertama kali kami kunjungi adalahimagination play. Di sini anak-anak anak-anak bereksplorasi dengan pesawat luar angkasa dan mencoba mengirimsurat untuk alien. Jadi mereka diberikan kertas dan boleh menulis apa saja di kertas itu. Kemudian kertas tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kotak, dengan dorongan angin yang besar dari bawah. Setelah dimasukkan, kotak tersebut ditutup dansurat yang tadi ditulis oleh anak-anak akan naik ke atas dan melalui pipa transparan, anak-anak dapat melihatsurat mereka bergerak dan berpindah ke dalam kotaksurat. Kakak dengan cepat menulissurat untuk sahabatnya (Lynn A loves K) dan si adik membuat gambar-gambar. Saat ditanya, kan suratnya untuk alien, kok tulisnya itu. Kakak menjawab biar mereka tahu best friend-nya kakak. Uh...so sweet. Sementara adik menjawab biar mereka punya gambar yang lucu. Polosnya anak-anak.

Setelah itu kami beranjak ke bagianStory play, yang bercerita mengenai kelinci dan kura-kura. Anak-anak dapat menjadi kura-kura, atau kelinci dan bermain secara interaktif. Disediakan tempurung kura-kura (bohongan tapi) untuk dipakai. Kemudian adaplayground yang didisain sesuai cerita tersebut. Anak-anak dengan senang masuk ke dalamplayground tersebut. Saat itu, ada anak-anak sekolah lain yang juga berkunjung ke musium tersebut. Mereka bingung mendengar anak-anak berbicara dalam bahasa lain, tetapi namanya juga anak-anak, mereka bisa bermain bersama. Di dekatplayground tersebut terdapat sofa untuk para pendamping (si oma langsung duduk) dan ada papan besar dengan tempelan huruf dalam bahasa korea (hangeul). Huruf tersebut bisa dipasang dan dicopot. Sambil menunggu anak-anak bermain, saya dan suami iseng menempel dan membuat nama dengan menggunakan hangeul (gaya dikit boleh dong).

Bagi yang membawa toddler atau batita, disediakan ruangan yang sesuai dengan anak dibawah umur 3 tahun. Tematoddler playgroundadalah taman yang besar. Sayangnya saya tidak sempat masuk. Lalu juga adabook loungeyang berisi buku-buku dan aktivitas yang menstimulasi kemampuan berpikir.

Dari situ, sambil menunggu suami membeli makanan di CU, kami pergi ke lantai 1. Lantai 1 atau 1F bertemakan full of imagination . Di sini anak-anak bisa menjelajahiSpace Play, Art Play, Nature Play, danSpecial Exhibits-Bouncy Round Ball. Dispace play, anak-anak dapat mencoba menyusun bentuk-bentuk geometri transparan dan warna-warni seperti tabung, prisma, balok, kubus, dan menggunakan cahaya yang disediakan, mereka bisa melihat permainan cahaya dan bermain dengan bayangan. Si adik sibuk menyusun dan mencoba menutupi cahaya untuk melihat bayangan. Sementara si kakak sibuk menyusun bentuk-bentuk geometri seperti bermain lego. Kemudian mereka bermain dengan bayangan, dan mamanya juga ikutan :-D

Lalu kami beranjak ke areanature play, tempat dimana anak-anak dapat mengeksplorasi dan menemukan berbagai hal yang berhubungan dengan alam melalui aktivitas yang ada. DiArt play, anak-anak diarahkan untuk mencoba untuk mengekspresikan diri mereka melalui media yang ada. Ada ruangan yang penuh dengan perkusi sederhana, ada bagian menaruh CD kecil ke papan yang berbentuk ikan sehingga CD tersebut akan seperti sisiknya ikan. Ada juga designer room, anak-anak bebas menempel pada tempat yang tersedia. Ada area dengan alat tari seperti pita dan mereka boleh menari sesuka hati. Tidak ketinggalan pula ada panggung boneka dan anak-anak bisa bermain dengan boneka tangan. Seru sekali melihat anak-anak bermain ini itu, jadi kepingin main juga. Maklum, masa kecilkurang bahagia belum pernah main itu.

Sesudah itu, kami makan siang di lantai 3, bersama-sama dengan mama-mama korea. Serasa lagi nonton Kdrama. Hehehe. Oya, di sini disediakan air minum ya teman-teman. Kita cukup membawa botol. Setelah makan, sambil menunggu si adik makan, saya dan kakak kembali bermain di bagianScience Play. Lalu setelah si adik datang, kami bermain sebentar di bagianculture play. Sesudah itu kami melanjutkan perjalanan kami dengan tujuan melihat sejarah tulisan korea di underground museum the Story of Sejong di Gwanghwamun.

Yang saya suka saat mengunjungi musium ini adalah anak dapat belajar banyak hal sambil bermain dan saya salut dengan pemerintahnya yang dapat membuat musium tetap terawat. Mungkin juga karena orang-orang di sana tahu bagaimana menghargai fasilitas yang diberikan. Dalam hati saya berharap semoga suatu hari di Indonesia juga ada musium untuk anak-anak dengan harga yang terjangkau dan bagus. Dan salutnya, mereka mengikuti peraturan yang ada. Salah satunya adalah anak dibawah 10 tahun harus ditemani pendamping. Kalau di sini kan mamanya sibuk sendiri. Kalau di sana, mereka mengawasi anak-anak mereka sambil menjelaskan setiap bagian. Dan hampir semua volunteer yang membantu di setiap bagian adalah oma opa loh. Mungkin supaya oma opa tetap aktif, merasa tetap berguna dan tidak mudah pikun (analisa pribadi ya).

Jadi, bagi yang mau jalan-jalan ke Seoul, silakan mampir ke musium yang satu ini. (ini bukan pesan sponsor loh, tapi saran. Hehehe)

Seoul Children Museum

http://www.seoulchildrensmuseum.org/eng/main.do

Jam operasional: 10.00 -  18.00 (pendaftaran terakhir pukul 16.00)

Tutup setiap Senin dan hari besar

Admisi 4.000 won (kurang lebih 48.000) untuk 3th sampai 65 tahun

Gratis untuk anak dibawah 3 tahun dan senior diatas 65 tahun (bawa passport ya)

Menjadi kura-kura, bermain panggung boneka, science play, menjadi astronot, dan culture play
Note: Untuk cerita lebih lengkap mengenai liburan kami di Seoul, silakan klik link berikut ini.

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Benteng dan Istana Rajasthan yang Menakjubkan

Rajasthan "Pemandangan Rajasthan dihiasi dengan sejumlah benteng, benteng, benteng, istana dan benteng yang berbicara tentang se...