Bandung Science Center

Setelah kemarin kami menikmati liburan kami di Parahyangan Residence, karena adik tidak enak badan, hari ini kami berencana mengunjungi Bandung Science Center. Tujuannya adalah selain dekat dengan tempat kami menginap, sepertinya tempat ini cukup menarik untuk anak-anak.

Sayangnya, saat bangun di pagi hari, adik terlihat lemas lagi. Diperiksa sih suhu tubuhnya tidak panas, tetapi anaknya lemas. Tetapi kami tidak mungkin membatalkan rencana ke BSC karena anak-anak sudah tahu kalau pagi ini mau ke science center. Akhirnya kami memutuskan tetap pergi dan membawa tempra untuk jaga-jaga. Berdasarkan pengalaman kami dengan kakak, tempra menjadi salah satu andalan kami jika anak-anak demam, karena tempra yang berisi paracetamol ini cepat menurunkan demam anak-anak.

Setelah sarapan, kami pun segera pergi ke BSC. Permasalahan muncul saat kami mencoba memasukkan alamat BSC ke GPS kami. Alamat BSC yang kami dapatkan melalui google adalah sirnagalih. Tetapi di GPS, alamat ini tidak muncul. Yang ada hanyalah sirna galih (pakai spasi). Kami mencoba memilih alamat tersebut, tetapi hasilnya kami berputar jauh sampai jembatan Pasopati yang sebelumnya kami lihat saat kami menginap di hotel California. Kami pun segera menepi, dan mencoba mencari patokan terdekat di GPS, setelah itu mengikuti google map. Akhirnya kami sampai ke jalan sirnagalih (yang di GPS tertulis sindang sima). Ternyata alamat yang ada di google tersebut adalah alamat untuk masuk dari belakang, yang tidak ada tempat parkirnya. Kami berputar sampai dua kali dan akhirnya bertanya pada penjaga di daerah tersebut. Si bapak berkata untuk lurus saja, seperti ke arah tol Pasteur, nanti di sebelah kiri terlihat BSC. Kami pun mengikuti saran si bapak, dan akhirnya menemukan BSC dengan alamat jalan Sindang Sirna.

Tampak luar BSC
BSC

Saat kami sampai, BSC terlihat begitu sepi. Kami masuk ke bagian registrasi dan membeli tiket masuk. Setiap orang akan menerima sticker yang dapat ditulis nama. Petugas bagian pendaftaran berkata bahwa nanti akan ada satu orang yg memandu. Dan memang sesudah kami memasang sticker nama kami, keliru seorang staf menghampiri kami & memandu kami ke bawah.

Di bagian bawah anak-anak ditanya mengenai hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia. Setelah itu mereka diperkenalkan dengan planet tempat kita tinggal, yaitu bumi dan bagian-bagiannya. Mereka diminta menunjukkan yang manakah Indonesia. Kakak dengan cepat menunjuk gambar yang mewakili Indonesia. Staf yang ada menjelaskan sedikit mengenai nama pulau-pulau yang ada dan kemudian mengajak kami masuk ke bagian dalam.

Kiri: Lorong menuju bagian dalam BSC dengan sistem tata surya

Kanan: Bumi dan bagiannya.

Ternyata BSC dibagi menjadi tiga lantai. Lantai pendaftaran dan pembelian tiket berada di paling atas. Lantai kedua berisi beberapa bagian. Yang pertama adalah bagian bermain puzzle. Bagian kedua adalah bagian dimana anak-anak diajak untuk melihat video singkat tentang tata surya dan galaksi. Di bagian ketiga anak-anak akan belajar mengenai hukum-hukum dalam fisika dengan cara yang menarik. Di bagian keempat, anak-anak diajak untuk mengenal DNA. Di bagian kelima adalah bagian mengenai satelit dan orbit.

Selamat Datang di BSC

Sedangkan lantai pertama, yang berada di bawahnya lagi, merupakan bagian terakhir yang nanti akan dikunjungi. Di lantai ini, pertama-tama anak-anak akan melihat simulasi gunung meletus. Kemudian mereka akan diajak untuk masuk ke ruangan yang berisi roket dan pakaian astronot. Setelah itu mereka akan melihat ruangan yang berisi ilusi optik. Dari ruangan ilusi optik, mereka akan diajak masuk ke ruangan robotik dan ruangan alat-alat musik dengan sistem sensor. Kemudian anak-anak akan diajak mengenal pembangkit listrik. Dan yang terakhir mereka akan memasuki ruangan yang berisi simulasi menyalakan lampu rumah dari jauh.

Yang pertama adalah bagian puzzle. Anak-anak diberikan suatu puzzle amoba yang akbar dan anak-anak diminta buat menyusun ulang. Selama anak-anak menyusun, saya berkeliling di ruangan ini. Secara konsep, tempat ini memang mengagumkan. Tetapi sayangnya pencahayaannya kurang terperinci. Setelah selesai menyusun amoba, anak-anak mencoba menyusun puzzle hieroglif yg ada. Setelah jadi, staf yang menemani kami mengatakan arti tulisan ini merupakan Selamat Datang di BSC. Dan anak-anak menjawab oooo.... Staf tadi menjelaskan bahwa jaman dulu belum ada huruf sebagai akibatnya orang menulis menggunakan memakai lambang. Setelah staf tersebut menjelaskan sedikit tentang hieroglif, anak-anak diajak buat bergerak ke bagian dinding yang terdapat nomor & bangun ruang. Stafnya bertanya apakah abang tahu atau nir. Kakak segera menjawab semua pertanyaannya, lebih tepatnya membaca goresan pena yang terdapat pada dinding :D

Karena adik lebih tertarik dengan puzzle, maka mereka berpindah ke bagian puzzle bangun geometri, seperti segitiga, lingkaran, dan persegi panjang.

Kiri atas: puzzle bidang dua dimensi. Kiri bawah: tabel periodik unsur (beserta tahun dan penemunya)

Kanan: rumus volume bangun ruang.

Setelah melihat tabel periodik unsur yang ada, kami masuk ke suatu ruangan yang gelap. Di ruangan ini anak-anak akan diajak melihat slide video tentang tata surya, teori big bang, dan galaksi kita. Sayangnya perpindahan antara slide ke slide begitu cepat, jadinya staf di sana pun harus mengulang videonya berkali-kali. Adik langsung mengajak papa pindah ke ruangan lain, bosan soalnya. Sedangkan kakak masih sibuk menjawab pertanyaan staf sambil melihat slide yang ada.

Penjelasan tentang galaksi dan tata surya

Ruangan berikutnya adalah ruangan dimana ilmu fisika diterapkan. Ada apa saja sih? Ada katrol, air track, tesla, fiber optik, listrik statis dan hologram. Dimulai dari katrol. Anak-anak diminta duduk di bangku dan membedakan apa rasanya menarik bangku dengan satu katrol, tiga katrol, dan tanpa katrol. Ternyata semakin banyak katrol, semakin mudah untuk menarik bangku tersebut. Selanjutnya anak-anak diajak mengenal air track atau rel udara. Di sepanjang rel terdapat bolongan-bolongan udara yang membuat gaya gesek lebih kecil sehingga benda diatasnya dapat bergerak lebih cepat. Sistem ini digunakan di Jepang untuk kereta api mereka yang sering disebut bullet train.

Katrol, semakin banyak katrolnya, semakin mudah menarik bebannya.

Selain air track, ada juga tesla yang sering digunakan di film Warehouse 13. Tesla adalah kumparan yang dapat menghantarkan arus listrik tinggi tanpa menggunakan kabel. Atau dalam bahasa sederhananya adalah seperti alat kejut listrik tapi dapat digunakan jarah jauh. Kemudian anak-anak bermain dengan fiber optik, listrik statis dan hologram. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dalam bentuk mikroskopik. Hologram ini menyimpan informasi-informasi optik yang kemudian dapat membentuk suatu gambar objek, pemandangan, ataupun adegan. Itulah sebabnya kita dapat melihat seakan-akan benda tersebut nyata di depan kita, tetapi tidak dapat dipegang. Anak-anak penasaran mau menangkap gambar tersebut tetapi tidak dapat.

Searah jarum jam: kabel optik, air track, tesla, listrik statis, dan hologram.

Kami pun berpindah ke bagian lain. Kali ini anak-anak diajak berkenalan menggunakan DNA. Mereka diminta untuk melipat tangan mereka & melihat tangan manakah yg diatas. Lalu mereka pula diminta buat menggenggam tangan mereka dan mengamati jari tangan manakah yg terdapat diatas. Tujuan menurut aktivitas ini adalah buat mengetahui otak bagian manakah yang dominan, kiri atau kanan. Tentunya kedua bagian serebrum ini pasti berfungsi, hanya saja dalam penggunaannya niscaya terdapat yg lebih mayoritas. Ternyata Duo Lynns mengikuti mamanya, 2-duanya otak kiri lebih secara umum dikuasai. Namun nir berarti otak kanannya nir berfungsi ya :)

Di situ juga ada Dino yang 3D. Asal kita menutup salah satu mata kita, lalu mata yang satunya melihat ke dino dan kita bergeser ke kanan, ke kiri, depan ataupun belakang, maka lama-kelamaan Dino ini seakan mengikuti kita.

Kiri: rangkaian DNA. Kanan: Dino 3D.

Tak lama kemudian datang dua anak perempuan beserta orang tuanya dan bergabung bersama kami. Sekarang jadinya ada empat anak perempuan yang seumuran. Keempat anak ini diajak untuk melihat orbit dan satelit di planet Mars. Yang paling khas adalah quadcopter. Tidak seperti helikopter yang memiliki  satu set baling-baling, maka quadcopter mempunyai dua set baling-baling. Kalau saya amati, bentuknya seperti drone.

Kiri atas: Iron Man yang dapat digerakkan oleh sensor, sayang hanya satu sisi yang berfungsi.

Kiri bawah: robot pengamat yang pertama kali mendarat di Mars.

Kanan: quadcopter yang seperti drone.

Orbit beserta negara yang meluncurkannya.

Selesai sudah lantai kedua ini. Kami pun turun melalui tangga. Dekorasi di sepanjang tangga adalah serangga. Tiba-tiba empat anak perempuan ini berteriak dino sambil melompat ke mamanya. Ternyata saat kami sampai di lantai bawah, kami disambut dengan Barney alias T-rex. T-rex ini memang terlihat menakutkan, walau kecil dan kurus :D

Hiasan yang ada di BSC, beserta T-Rex yang kurus.

Di lantai bawah ini kami diajak melihat simulasi gunung meletus tetapi dengan menggunakan air. Diawali dengan getaran, lama kelamaan akan keluar lava dalam bentuk air. Seharusnya alat ini menggunakan sensor, tetapi karena rusak, maka dioperasikan dengan saklar yang ada. Anak-anak ini meletakkan tangannya di permukaan gunung untuk merasakan getarannya. Duo Lynns sudah pernah melihat simulasi volkano dengan baking soda. Jadinya mereka bertanya kok airnya tidak bisa meluap-luap. Kalau meluap-luap, semuanya jadi basah dong, nak.

Lava air yang keluar dari gunung .

Setelah itu anak-anak masuk ke suatu ruangan yang agak gelap. Di ruangan ini terdapat roket mini dan baju astronot. Hmm.... Jadi teringat saat mengunjungi Air and Space Museum, kakak dengan polosnya bertanya bagaimana cara mereka pipis (dan ternyata ada jawabannya loh). Sayangnya kali ini penjelasan tentang astronot bukanlah fokus utama dari ruangan ini.

Roket mini

Ruangan selanjutnya adalah ruangan dengan ilusi optik dan trik pada gambar. Anak-anak diminta menebak gambar apakah yang mereka lihat. Bagi anak-anak, mereka akan melihat gambar secara keseluruhan, bukan bagian per bagian. Acara tebak gambar ini tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Tergantung dari arah mana kita melihat.

Enam gambar yang memiliki banyak arti.
Old and young Einstein

Berhubung kami wajib segera balik buat check out, maka kami bertanya kepada staf yang ada apakah masih usang. Stafnya pun menyampaikan sebentar lagi penjelasan mereka akan selesai.

Selanjutnya anak-anak diajak bermain mobil-mobilan. Mobil ini akan berjalan di lintasan yang ada. Apa sih yang membuat mobil ini bergerak? Di bagian bawah lintasan ada sensor, sehingga mobilnya akan bergerak mengikuti sensor yang ada dan pada lintasannya. Awalnya dari dua mobil yang ada disitu hanya ada satu mobil yang dapat digunakan. Adik iseng menoel mobil tersebut dan tiba-tiba jalan. Akhirnya empat anak perempuan ini sibuk main mobil.

Atas: Mobil dengan sensor, pembangkit listrik tenaga gerak.

Bawah: indera musik dari pipa, harpa yg senarnya menggunakan sinar laser & sensor, ilusi gambar bintang

Kami masuk ke hall yang besar dan di hall tersebut terdapat berbagai macam alat musik yang unik. Mulai dari angklung, harpa yang dimainkan dengan sensor, dan alat musik dari pipa buatan mahasiswa ITB.

Pembangkit listrik tenaga matahari dan angin

Ruangan yang terakhir berisi maket-maket rumah dan ruangan yang ada di dalamnya. Untuk menyalakan lampunya, cukup masuk ke salah satu website dan ikuti petunjuk yang ada. Ini seperti alat-alat yang dijual di pasaran yang digunakan untuk mengendalikan lampu rumah dari jauh. Asalkan koneksi internet bagus, dan semua sistem sudah terhubung, kita bisa menyalakan lampu rumah walau kita berada di luar kota. Seru juga ya.

Lampunya dapat dinyalakan secara online

Di ruangan ini juga terdapat game yg bisa dimainkan anak-anak loh. Game interaktif yg menciptakan mereka berkecimpung & meloncat buat menangkap kelinci. Sayangnya waktu menunjukkan pukul 11.30 dan kami harus segera merogoh barang. Kami pun pamit kepada keluarga lain & staf yg ada dan segera kembali ke lantai paling atas.

Apa kesimpulan kunjungan kami ke BSC? Secara holistik, konsep yang terdapat menarik dan edukatif. Sayangnya poly barang yang rusak, entah rusak lantaran kurangnya perawatan berdasarkan pihak pengelola ataupun tangan isengnya pihak pengunjung. Banyak sensor yg tidak berfungsi. Bagaimana menggunakan anak-anak yang datang? Menurut kami, anak SD akan lebih menikmati loka ini dibandingkan anak Taman Kanak-kanak. Namun anak Taman Kanak-kanak pun tetap bisa menikmati, walau mungkin belum mengerti banyak hal.

Bagaimana menggunakan adik? Selama 1.Lima jam pada BSC, saudara termuda cukup menikmati melihat ini itu dan bermain ini itu, walau konsepnya belum terlalu mengerti. Dan untunglah adik tidak jadi demam :)

Disclaimer: "Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan olehBlogger Perempuan Network danTaisho"

Bandung Science Center

website: http://www.bandungsciencecenter.com/

Alamat: jl. Sirnagalih no 15 Bandung (buat parkir pada jalan Sindang Sirna).

Jam buka: 09.00 - 17.00

HTM: Rp 45.000,00

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Benteng dan Istana Rajasthan yang Menakjubkan

Rajasthan "Pemandangan Rajasthan dihiasi dengan sejumlah benteng, benteng, benteng, istana dan benteng yang berbicara tentang se...