Sebetulnya bulan ini kami tidak ada rencana untuk kelayapan ke luar kota. Bahkan karena satu dan lain hal, kami tidak ikut kegiatan field trip komunitas homeschool kami ke floating market (walau kepengen juga tahu floating market di Bandung seperti apa). Tapi, tak dinyana tak disangka, bulan ini malah kami dua minggu berturut-turut ke Bandung. Yang pertama karena ayah dari sahabat saya meninggal, dan yang kedua memenuhi undangan ulang tahun anak sahabat kami.
Bandung adalah kota yg menarik buat dikunjungi. Waktu saya mini , setiap bulan pasti saya dan mama saya berkunjung ke Bandung. Dulu sih selalu tinggal di tempat tinggal teman-sahabat mama. Sekarang, lantaran telah terdapat buntut, jadi kurang lezat hati mengganggu mereka. Jadi setiap datang, kami mencari penginapan yang nyaman dan dekat buat berkunjung ke tempat tinggal -tempat tinggal teman. Nah, bagaimana cara mencari penginapan?
Penginapan di Bandung itu buanyak sekali. Bahkan di satu jalan, kita dapat menemukan beberapa hotel yang saling berdekatan. Cara memesannya pun gampang, bisa secara online. Biasa saya pesan melalui agoda. Kali ini, karena acara ulang tahun di Maxi's Resto di daerah Ciumbuleuit, maka kami mencari penginapan di daerah ini. Dulu saat orang tua dari anak yang ulang tahun ini menikah di Maxi's, kami menginap di hotel Ardjuna yang sekarang bernama SHEO hotel. Hotelnya sih bagus, makanannya enak, udaranya juga enak, tetapi sayangnya saat kami makan, hampir kebanyakan orang merokok dan tidak dipisahkan antara smoking dan non smoking area. Berbekal pengalaman itu, kali ini kami mencoba mencari di airbnb.com
Singkat cerita, kami menerima loka pada Parahyangan Residence yg bernama Julie's apartment. Ibunya sangat komunikatif dan dari review & foto, tempatnya enak. Apalagi apartemen ini termasuk apartemen baru yang ada pada daerah Ciumbuleuit. Harganya? Lebih murah dari hotel dan lebih leluasa. Buat emak-emak kan ini jadi faktor utama. Dan ketika kami sampai, memang benar tempatnya lezat & nyaman.
![]() |
Pemandangan di pagi hari yang membuat saya ingin bernyanyi how great is our God |
![]() |
Kolam renang dan mini children playground. Menarik bukan? |
Bersyukur sekali pada Parahyangan Residence terdapat rooftop garden yg dapat dinikmati. Tamannya sih belum jadi banget, namun pemandangan berdasarkan lantai 26 ini begitu memukau. Belum lagi udaranya yang segar.
Jadinya pagi itu kami senang menikmati pemandangan pada sekeliling kami. Terlalu latif alam ciptaanNya, sehingga membuat kami terkagum-kagum.
Setelah relatif siang, kami pun jalan-jalan ke Paris van Java. Walau kami telah berkali-kali ke Bandung, kami tidak pernah ke sini loh. Mentok-mentok paling ke Cihampelas Walk. Jadi agak lieur pula waktu mencari parkiran. Sangking lamanya mencari parkiran, si saudara termuda sampai tertidur :D
Paris van Java adalah mall menggunakan konsep semi outdoor. Dan dari aku , mall ini adonan antara mall kelas atas dan menengah, karena ada Sogo department store (yang harga bajunya tidak mengecewakan) namun pula terdapat Carrefour. Di sini pula terdapat bioskop CGV. Mungkin karena siang hari, cita rasanya panas jua bila berjalan di daerah yang relatif outdoor. Rasanya bila malam tempat ini lebih menarik.
Karena tujuan kami adalah mencari makan siang, maka kami segera menuju sisi yang dipenuhi restoran dan tempat makan. Tujuan utama kami adalah bubur Ta Wan, demi si adik. Tetapi saat sampai di depan Ta Wan, adik malah kepengen makan nasi sama chicken, alias ayam goreng. Akhirnya kami pun naik ke sky level untuk mencoba Richeese Factory.
Ternyata sky level adalah surganya anak-anak. Ada poly mainan buat anak-anak. Dari miniapolis (yang seperti pada Plaza Indonesia) , game master (homogen timezone), dan bahkan trampoline park. Karena tujuan utama kami adalah makan, maka kami eksklusif menuju sasaran operasi.
Di depan Richeese masih ada kolecer yg begitu indah, yg membuat kami berhenti terlebih dahulu. Kolecer, atau baling-baling, atau pinwheel adalah barang yg diidam-idamkan anak-anak. Saat kami berjalan-jalan di pasar pada Singapore, anak-anak kepengen sekali membeli. Waktu itu kami sedang buru-buru, jadi kami tidak membelinya. Rencananya bila lain kali ke sana, kami mau beli. Nah, berhubung ada pada sini, kami jadi mampir untuk membeli. Harga kolecernya pun masih ok, buat yg kecil Rp 25.000,00. Akhirnya kami membeli 2 kolecer. Kesampaian pula maunya Duo Lynns.
Kolecer alias baling-baling. Warnanya benar-benar menarik.
Richeese factory merupakan restoran fast food yang menjual fried chicken. Yang membedakan Richeese dengan restoran fried chicken yang lain adalah di cocolannya. Di Richeese ada cheese sauce yang yummy dan ayamnya bisa dibuat pedas (seperti ayam korea gitu). Tapi memang antrinya lumayan. Rasanya lumayan pedas, kami memesan yang level 2, tetapi ada rasa tersendiri saat di-dip ke cheese sauce.
![]() |
Foto sambil menunggu papa membeli makanan, antrian di belakang adik cukup panjang. |
Setelah makan, kami mampir sementara waktu pada Carrefour untuk membeli air minum. Persediaan air minum kami sudah menipis. Selama berjalan menuju Carrefour kami melewati berbagai toko populer. Dan poly sekali toko yg menjual handicraft. Bandung memang populer dengan handicraft-nya. Saya memang senang melihat pernak-pernik, walau tidak senang membelinya:D
Interior mall ini cukup menarik. Di setiap bagian ada interior tersendiri yang memang menarik untuk difoto. Ada yang berbentuk awan (kata adik ada bantal di atas), ada yang berbentuk snowflakes (yang membuat kakak bersemangat minta difoto), dan ada juga yang bertema taman dengan kupu-kupu dan sarang burung. Carrefour di PVJ terletak di lantai paling bawah. Setelah membeli, kami segera pulang karena kami ada janji dengan penjual batagor.
![]() |
Sebagian interior di PVJ. So lovable. |
Rasanya semua orang tahu bahwa salah satu makanan ciri khas Bandung adalah batagor alias baso tahu goreng. Ada banyak batagor di kota Bandung ini. Ada banyak penjual batagor dan beberapa yang terkenal adalah batagor Kingsley, batagor Riri, dan batagor Abuy. Teman-teman saya yang tinggal di Bandung sih lebih menyukai batagor Abuy. Sehingga saya lebih sering makan batagor Abuy. Untuk memesan batagor Abuy ini cukup mudah loh. Cukup menghubungi via telepon ke 0811223282, sebutkan pesanan kita, dan tempat kita menginap, maka batagor akan dikirimkan ke tempat kita pada waktu yang sudah disepakati. Satu besek isi 10 buah batagor (boleh campur antara siomai dan batagor), dengan harga Rp 95.000,00 per besek. Lumayan naik dibanding waktu kami memesan beberapa tahun lalu. Berhubung si opa suka sekali, maka kami kembali memesan, padahal seminggu sebelumnya kami baru memesan.
Sore harinya, selesainya batagor pesanan kami diantar, ad interim Duo Lynns tertidur, kami menikmati sore kami dengan mendengarkan suara hujan. Dari sejak kami datang, setiap sore kota Bandung diguyur hujan yg deras sekali. Angin menciptakan butiran hujan menari ke kanan dan ke kiri. Indah buat dilihat, tetapi berarti anginnya kencang sekali.
Berhubung hujan, kami jadi males kemana-mana. Kami memutuskan buat mencari makan pada kurang lebih kami & menikmati pemandangan malam hari menurut lantai 26. Norak bukan? Saya memang senang melihat pemandangan.
Bagaimana dengan makan malamnya? Sebetulnya di lantai bawah Parahyangan Residence ada foodcourt bernama Foodstep yg menjual aneka macam macam kuliner, plus area itu dilengkapi dengan free WiFi. Tetapi saya penasaran menggunakan resto yg bernama Cawit Cafe. Cawit cafe adalah caf? Yg menjual kuliner eastern & jua western. Lantaran berada di lingkungan kampus, niscaya harganya masih lumrah & dilengkapi dengan free WiFi. Bahkan dari review yg saya baca, cafe yg buka dari jam 09.00 ? 04.00 pagi ini populer menggunakan hidangan nasi siram & gehu rendang. Jadi kami berjalan ke sini, tetanggaan dengan Parahyangan Residence, & membeli beberapa makanan buat dimakan di apartment.
Saat kami kembali, kami mampir untuk melihat pemandangan kota di saat malam. Indahnya lampu-lampu yang ada dan ditambah dengan hawa yang sejuk membuat saya betah di situ (lebay mode on). Kami tidak lama-lama di atas karena perut kami sudah keroncongan. Kami pun segera kembali ke unit kami.
![]() |
Pemandangan mengarah ke gunung, entah gunung apa, membuat saya merasa wow... |
Bagaimana dengan makan malam kami? Gehu rendangnya memang enak, nir heran menjadi sajian favorit. Nasi siramnya jua enak. Entah lantaran lapar atau memang lezat , tetapi anak-anak senang.
No comments:
Post a Comment