Kalau ditanya kuliner khas Pati, hampir seluruh orang menjawab nasi gandul. Sebutan rakyat lebih kurang ?Sego Gandul?. Rasanya sangat nikmat, menciptakan Anda sulit buat melupakannya begitu saja.
Sajian khas ini mengenyangkan. Sekilas mirip seperti semur ataupun gulai. Nasinya disiram kuah, lalu dilengkapi menggunakan daging sapi yg lembut.
Bagaimana dengan rasa nasi gandul? Kalau soal rasa mampu dikatakan sangat nikmat. Nikmatnya sajian ini dikarenakan bumbu-bumbu yg dipakai. Hampir semua bumbu dapur dipakai. Kecuali kunyit. Dan untuk takarannya sendiri, sejauh ini hanya generasi penerusnya yang menawarkan sajian spesial yg begitu nikmat.
Sekali mencobanya, Anda mungkin tertarik buat membelinya kembali. Dan ini sudah dibuktikan sang orang-orang luar kota yang pernah mampir ke Pati.
Kenapa Dinamai Dengan Sego Gandul?
Mengenai penamaannya, Anda perlu mengetahui sejarah singkatnya. Ini merupakan hidangan tertua yg diwariskan oleh nenek moyang. Kemudian orang yg sanggup menyajikan sego gandul ini nir asal-asalan.
Memang benar saat ini banyak yang menjualnya. Namun urusan kenikmatannya, Anda tidak bisa mengabaikan siapa pembuatnya. Pewaris aslinya saja yg memiliki resep atau bumbu rahasia nasi gandul khas pati secara turun-temurun. Sejauh ini, pewarisnya ada di Desa Gajahmati.
Masyarakat sekitarpun menyebutkan bahwa awal mula berdasarkan nasi gandul Pati ini berada di desa itu. Bukan dari desa lainnya. Makanya, kebanyakan penjual masakan khas mengenyangkan ini biasanya dilabeli dengan sego gandul khas Gajahmati.
Kembali ke sejarah kenapa hidangan ini dinamai misalnya itu. Dulunya, makanan ini dijajakan oleh pedagang dengan cara berkeliling. Meskipun sudah mempunyai warung, namun sang pedangang permanen berjualan dengan cara tersebut.
Ciri khasnya merupakan dipanggul dengan pikulan yg terbuat dari bambu. Bambu ini fungsinya untuk memikul dunak sebagai tempat penyimpanan kuliner tadi. DUNAK sendiri merupakan bakul yg terbuat dari anyaman bambu.
Ukurannya sangat akbar. Biasanya dipakai untuk menempatkan sejumlah barang. Dan umumnya dibarengi dengan pikulan menjadi pelengkap buat membawanya.
Ketika pedagang ini berjalan, nampak nasi dan lauk pauknya terlihat menggantung naik turun. Dari sinilah, namanya muncul. Singkatnya, namanya diambil menurut dua suku istilah. Sego bermakna nasi, Gandul bermakna bergelantungan.
Penamaannya ini murni dari para pembeli. Dan masakan khas ini dianggap sudah ada semenjak usang. Salah satu generasi penerus bernama Pak Meled yg berjualan di Gajahmati menyampaikan apabila orang tuanya dulu telah berjualan sejak tahun 1955.
Kini, resep nasi gandul khas pati gajah tewas diwariskan dan Pak Meled menjadi keliru satu penjual sega gandul yg paling diburu oleh para penikmat kuliner. Kalau Anda memang ingin mencicipi kekhasan hidangan ini, mampir dulu pada warung Pak Meled Desa Gajahmati, Pati.
Keunikan Dari Nasi Gandul Khas Pati
Masakan spesial rakyat Pati ini mempunyai ciri khusus. Sajiannya berkuah agak coklat. Ketika Anda ingin memesannya, Anda akan diminta buat menentukan jenis dagingnya. Mulai dari jeroan daging sapi, otak, pengecap dan lain sebagainya.
Kuliner khas ini pula mempunyai keunikan dibandingkan dengan kuliner lainnya. Ini sebagai penanda spesifik. Anda yang melihat sekilas pastinya akan gampang mengingatnya. Diantara keunikannya adalah menjadi berikut ini.
1. Nasi Maupun Lauknya Masih Diletakkan Di Dalam Dunak
Meskipun waktu ini tidak dijual berkeliling, tetapi dunak maupun pikulannya masih tetap dipakai. Warga lebih kurang malah berkata bila tidak ada pikulan & dunak, itu bukan namanya nasi gandul. Meskipun kenyataannya cita rasanya sama.
Nasi & lauknya akan diambil berdasarkan sini. Anda akan menjumpainya bila memasuki warung yang dijajakan sang generasi penerus yang orisinil.
Dua. Didampingi Tempe Goreng Super Renyah
Biasanya, Anda yang menikmatinya bakalan menjumpai tempe sebagai lauk pendampingnya. Yang unik menurut tempe goring ini, teksturnya lebih kaku & keras dibanding ketika Anda menggoreng sendiri.
Tetapi begitu, tempe ini nyatanya sangat mudah dicerna. Ketika digigit, tempe ini gampang musnah. Pas sekali buat menambah keunikan dari hidangan tadi.
3. Dialasi Dengan Daun Pisang
Ketika menyajikan nasi ini, penjual pasti akan memanfaatkan daun pisang sebagai alasnya. Meskipun ada piring, permanen saja daun pisang ini tidak ketinggalan.
Daun pisang ini manfaatnya sebagai pendingin kuliner alami. Karena kenyataannya, kuah gandul ini akan disajikan pada keadaan masih panas.
Kuah yang panas ini akan menciptakan daun pisang layu. Secara tidak eksklusif, ini membuat makanan semakin harum.
Tak hanya itu saja, daun pisang ini jua dimanfaatkan menjadi sendok. Dalam bahasa jawa dinamai dengan SURU. Suru ini dibentuk sendiri menggunakan memotong daun pisang menjadi lebih kecil, lalu dilipat buat dijadikan sendok.
Nah, sego gandul Pati ini akan sangat nikmati jika dikonsumsi dalam keadaan masih hangat. Waktu terbaik adalah di saat cuacanya lagi mendung atau malam hari. Akhirnya, bila Anda melintasi Kabupaten Pati, mampir terlebih dahulu di Desa Gajahmati untuk berburu kuliner khas bernama nasi gandul ini.
No comments:
Post a Comment