Megah & akbar....
Demikian pemikiran kami saat dulu mengunjungi gerbang Gwanghwamun. Di kunjungan kami saat itu, karena oma tidak mau berkeliling di dalam istana, kami hanya melihat pertukaran penjaga dan berfoto-foto di depan gerbang. Namun kali ini, kami sengaja menyediakan waktu untuk masuk ke dalam Gyeongbokgung. Kami penasaran untuk melihat istana yang satu ini.
![]() |
Gaya Duo Lynns untuk menghilangkan kedinginan =D |
![]() |
Duo Ninja dan Gerbang Gwanghwamun |
Sekilas sejarah, Gyeongbokgung (Istana yang sangat diberkati sang nirwana) merupakan istana yang terbesar dan termegah yg dibangun dalam masa pemerintahan dinasti Joseon dalam tahun 1395. Gyeongbokgung sebagai istana primer pada masa itu. Pada tahun 1592 Jepang melakukan pencaplokan ke Korea & hampir seluruh istana di Seoul musnah. Selama 276 tahun istana tadi dibiarkan begitu saja. Pada tahun 1867 istana ini dibangun pulang. Tetapi pada waktu tahun 1911, saat penjajahan Jepang pada Korea, istana ini dihancurkan pulang dan hanya disisakan 10 bangunan utama. Pada tahun 1990. Istana ini dibangun kembali seperti dalam zaman dahulu kala.
![]() |
Tiket kami :) |
Walau ramalan cuaca menyatakan jam tiga sore adalah jam paling hangat, tetapi karena angin yg lumayan kencang, maka udara terasa dingin. Dan lantaran Gyeongbokgung akan tutup jam lima sore, kami menetapkan buat mengitari secara cepat beberapa loka utama seperti gerbang Gwanghwamun, Geungjeongjeon, Gyeonghoeru, Hyangwonjeong, dan Folk Museum. Sedangkan bagian-bagian yg lain akan dicermati berdasarkan luar saja, tanpa wajib memasuki area tadi.
|
Gerbang Heungnyemun |
![]() |
Saat gerbang istana berpadu dengan gedung bertingkat |
![]() |
Tahta raja, telah seperti misalnya film kolosal |
Bagian berikutnya yang kami kunjungi adalah Gyeonghoeru. Gyeonghoeru merupakan tempat dimana raja menyelenggarakan jamuan formal dengan tamu-tamu luar negeri. Kolam yang ada disekitar Gyeonghoeru dan berlatar belakang pemandangan gunung Inwang membuat kami berpikir pastinya indah sekali pemandangan dari dalam Gyeonghoeru. Jika dilihat sepintas, bentuk-bentuk bangunan ini mirip dengan istana-istana di China. Hal ini memang wajar karena dalam proses pembuatannya, mereka menggunakan prinsip yang ada dalam buku I Ching, Book of Changes, buku klasik China.
![]() |
Gyeonghoeru yang dikelilingi kolam dengan air yang sebagian membeku. |
![]() |
Pose wajib berikutnya |
![]() |
Denah Gyeongbokgung. |
![]() |
Berpose di samping Sajeongjeon |
![]() |
The National Folk Museum berada di bawah pagoda tersebut. |
|
Pose diluar pintu gerbang. |
Salah satu makanan yang banyak penggemarnya adalah ddung cake. Ddung cake berarti kue pup. Maksudnya bentuk kuenya seperti pup. Ddung cake mirip seperti pancake tetapi ada isi kacang merah atau coklat. Karena banyak penggemarnya, biasanya antrian yang mau makan kue ini juga lumayan. Kami pun ikut mengantri. Untungnya antrian tidak begitu panjang. Dan setelah kami mengantri, antrian mulai mengular. Mungkin semua juga kedinhinan dan berpikir makan kue ini akan menghangatkan tubuh.
Harga satu kudapan manis ini lebih kurang dua,000 won. Namun jika kita membeli paket, maka jadi jauh lebih murah. Dan memang karena cuaca yg dingin, membeli paket dua kudapan manis & satu gelas coklat panas (menggunakan harga kurang lebih 4.500 - 5.000 won) adalah opsi terbaik bagi kami buat menghangatkan badan dan melanjutkan bepergian kami menuju Dongdaemun Design Plaza.
Before: Yeouido English Ministry dan Yeouido Park
Next: The National Folk Museum dan Children's Folk Museum
Sekilas Informasi
Gyeongbokgung
Website:http://www.royalpalace.go.kr/html/eng/main/main.jsp
Jam operasi: 09.00 - 18.30 (kecuali winter hanya hingga jam 17.00), tutup setiap Selasa
HTM:
19 - 64 tahun: tiga.000 won (2.400 won buat group menggunakan peserta lebih menurut 9 orang)
7 - 18 tahun: 1.500 won (1.200 won untuk group menggunakan peserta lebih berdasarkan 9 orang)
0 - 7 tahun 65 tahun keatas perdeo (bawa kartu bukti diri atau passport)
Tersedia pula tiket kombinasi 10.000 won buat mengunjungi Gyeongbokgung, Deoksugung, Changgyeonggung, Changdeokgung dan tamannya, Jongmyo Shrine)
Tour pada bahasa asing (free):
Inggris: 11.00, 13.30, 15.30
Mandarin: 09.30, 11.00, 13.30, 15.00, 26.30
Jepang: 10.00, 12.30, 14.30
Cara menuju ke sana: Stasiun Gyeongbokgung (line tiga) exit 5
Ssamjigil
website:http://www.ssamzigil.co.kr/
Alamat: 44 Insadong, Gwanhundong, Jongno-gu
Jam operasional: 10.30 - 20.30
Cara menuju ke sana: stasiun Anguk (line 3) exit 6
No comments:
Post a Comment