Jonker Street merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan yang mengunjungi Malaka. Selain letaknya yang berdekatan dengan banyak historical site , Jonker Street juga merupakan jalan utama Chinatown. Pada awalnya, Jonker Street dikenal sebagai tempat penjualan barang-barang antik. Namun setelah beberapa tahun berlalu, jalan ini pun dikenal sebagai tempat jualan barang-barang souvenir dan juga tempat restoran-restoran.
Selama kami berada di Malaka, kami mengunjungi Jonker Street sebanyak empat kali, dengan waktu yang berbeda-beda. Dari hasil kelayapan selama empat kali di sana, kami mendapatkan bahwa di hari-hari biasa jalanan ini tidaklah seramai yang dibayangkan. Mendekati malam hari, tidak banyak toko yang buka. Jonker Street akan sangat ramai saat Jonker Night Market diadakan di hari Sabtu malam. Apa saja yang dapat dilakukan di Jonker Street?
1. Mencari oleh-oleh
|
Tempat oleh-oleh yang juga ada mainan anak-anak. |
Di Jonker Street kita dapat menemukan berbagai macam oleh-oleh. Dari baju, gantungan kunci, hiasan meja, baju, tempelan magnet, hingga mainan anak-anak, semuanya ada di sini. Dan seperti hasil perburuan kami
kemarin, harga souvenir di Jonker jauh lebih murah daripada di tempat wisata yang lain. Selain barang, di sini pun banyak makanan yang dapat dibeli untuk dibawa pulang. Dari cemilan seperti kripik hingga gula Malaka yang terkenal.
2. Hunting makanan khas Melaka
|
Kedai Kopi Chung Wah. Sumber foto: malacca.ws |
Makanan di Malaka ini dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan seperti makanan
India, Chinese food, hingga masakan Melayu. Makanan yang paling terkenal
di Jonker Street adalah masakan nyonya seperti nasi lemak, dan juga
chicken rice ball. Kami sempat mencoba nasi lemak di
Melting Pot. Untuk rasa, saya masih lebih suka nasi lemak di
Indonesia, lebih gurih.
|
Nasi Lemak |
Sedangkan untuk chicken rice ball, salah satu restoran yang sempat kami coba adalah A Famosa. Bukan hanya chicken rice ball yang enak, ternyata bakso dan tahu di sini juga enak loh. Selain A Famosa, ada satu restoran yang cukup terkenal yaitu Chung Wah. Sayangnya kami tidak berkesempatan mencoba karena antrian yang begitu panjang.
Selain makanan, Malaka juga terkenal dengan es cendol Malaka dan coconut shake. Di sepanjang jalan Jonker ini ada banyak kedai yang menjual kedua minuman tersebut.
3. Mengunjungi Cheng Ho Cultural Museum
|
Muzium Budaya Cheng Ho |
Museum Cheng Ho merupakan galeri yang berisi kisah laksamana Cheng Ho. Kami cukup kaget juga saat tahu ada museum Cheng Ho di Malaka ini. Rupanya Cheng Ho memang terkenal bukan hanya di
Semarang, namun juga di Malaka. Di museum yang dibuka pada Februari 2003 ini dipaparkan kisah pelayaran beliau ke lautan Selatan di samping kejayaan beliau membina hubungan persaudaraan antara China dengan negara-negara Afrika dan Asia.
Untuk masuk ke museum ini dikenakan biaya 10 RM untuk dewasa dan 4 RM untuk anak-anak. Walau museum ini beroperasi dari jam 09.00 – 17.30, namun saat kami lewat tempat ini sebelum jam 17.00, museum ini sudah tutup. Kami sarankan sih untuk mengunjungi sebelum pukul 16.00.
4. Naik Becak Wisata menuju atau dari Jonker Street
|
Naik becak wisata :) |
Becak Wisata ini memang tersebar hampir di setiap tempat wisata di Malaka. Kami pun akhirnya sempat mencoba naik becak wisata ini saat kami mau berjalan ke Jonker Street. Bersyukur kami mendapatkan abang becak yang mau yang becaknya lumayan besar dan mau mengangkut kami berempat. Sepanjang perjalanan, kami dihibur oleh lagu Mandarin.
Untuk yang suka belanja, naik becak wisata juga dapat menjadi opsi yang baik. Daripada repot menenteng belanjaan, naik becak wisata menuju hotel pun lumayan menolong supaya tidak lelah.
5. Mengikuti Workshop di Mamee Jonker House
|
Mamee Cafe |
Mamee Jonker House atau Mamee Cafe ini berisikan produk-produk Mamee. Di bagian depan cafe ini terdapat berbagai cemilan Mamee dan teman-temannya yang dijual dalam bentuk paket. Ternyata produk Mamee itu bukan hanya cemilan, tetapi juga
cup noodle. Di Café ini cukup banyak makanan dan minuman yang ditawarkan. Namun memang lebih mengarah ke
dessert. Harganya termasuk tidak mahal tetapi juga tidak murah.
|
It's all about noodle |
Di bagian atas cafe yang dibuka sejak November 2013 ini terdapat noodle workshop yang dapat diikuti anak-anak. Untuk mengikutinya pun tidaklah susah. Cukup membeli 4 macam cup noodle, maka kita dapat mengikuti workshop di atas.
|
Noodle Workshop |
Apa saja yang dilakukan di workshop ini? Berbeda dengan bayangan kami, workshop ini bukan workshop membuat mie, tetapi mendisain cup noodle mereka dan memilih bahan pelengkap atau condiment sesuai maunya mereka. Setiap cup yang sudah dibeli harus dihias dan diwarnai terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan diizinkan untuk memilih condiment dan rasa dari cup noodle yang mereka inginkan.
|
Condiment dan rasa yang dapat dipilih. |
|
Menghias cup sesuai maunya anak-anak. |
5. Jonker Night Market
|
Jonker Night Market. Sumber foto: malacca.ws |
Jonker Night Market merupakan pasar malam yang diadakan disepanjang jalan Jonker. Pasar malam ini hanya diadakan di akhir pekan saja. Selain orang-orang yang berjualan, ada banyak atraksi yang menarik untuk anak-anak kecil. Dan seperti pasar malam pada umumnya, jumlah orang yang datang luar biasa banyak sehingga jalanan pun penuh dengan orang-orang.
Demikianlah lima hal yang dapat dilakukan saat di Jonker Street. Berdasarkan pengalaman kami, memang lebih enak mengunjungi Jonker di pagi menjelang siang hari atau sore hari. Tidak terlalu panas namun masih banyak yang dapat dilihat dan dibeli. Bagaimana dengan kunjungan saat akhir pekan? Uhm, untuk sekedar tahu sih boleh saja. Namun sekali saja sudah cukup, mengingat kami datang lumayan malam.
No comments:
Post a Comment